Berikut adalah cara hitung GPA dengan skala 4: 1. Hitung Nilai Mata Kuliah. Untuk menghitung GPA, pertama-tama kita harus menghitung nilai dari setiap mata kuliah yang diambil dalam satu semester atau satu tahun akademik. Nilai yang digunakan adalah nilai akhir, bukan nilai UTS atau UAS. mahasiswa rasio minimum luas adalah 4 m2/mahasiswa, luas minimum 24 m2 untuk setiap program studi. (2) Ruang belajar mandiri dapat berada di Laboratorium, studio, bengkel kerja dan ruang dosen. (3) Sarana Ruang Belajar Mandiri: - Perabot kerja 1 set/mahasiswa - Perabot penyimpanan 1 set/mahasiswa - Peralatan informasi dan komunikasi 1 set/ruang 9. tepat dan akurat (Pribadi, 2012). Namun, keperluan mahasiswa dan dosen sebagai mayoritas pengguna tidak bisa sepenuhnya diwakili oleh Tim dimaksud di atas. Pemikiran ini senada dengan salah satu asas mengenai prinsip pengembangan koleksi bahan pustaka yang dikemukakan oleh Depdikbud (dalam buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi), Apakah Anda ingin mengetahui statistik pendidikan tinggi di Indonesia tahun 2020? Unduh publikasi resmi dari PDDikti, pangkalan data yang menyajikan informasi terkini dan akurat tentang perguruan tinggi, program studi, dosen, dan mahasiswa. Temukan data menarik tentang jumlah, distribusi, kinerja, dan tantangan pendidikan tinggi di Indonesia. terpenuhinya rasio ideal dosen dan mahasiswa (untuk program studi digunakan beberapa cara, diantaranya: metode tangan bebas, sertakan dalam menghitung nilai setengah rata-rata, Pencarirasio kami dikembangkan untuk menghitung kontras ini & menentukan hubungan antar angka. Cara Menghitung Rasio (Langkah-demi-Langkah): Rasio terdiri dari dua bagian, pembilang & penyebut sama seperti pecahan. Jika kita memiliki dua rasio dan ingin menghitung rasio untuk nilai yang hilang dalam rasio, cukup ikuti langkah-langkah berikut: Tuliskan rasio dalam bentuk pecahan dan masukkan variabel apa saja (x atau y) ke nilai yang hilang . MENURUT Anda, ideal mana perguruan tinggi di Jawa atau Sulawesi, jika ditilik dari segi rasio dosen berbanding mahasiswanya? Anda mungkin tidak akan kesulitan menjawabnya yaitu lebih ideal di Jawa. Lantas seperti apa faktanya?Untuk mengetahuinya, dengan menganalisa perbandingan rasio dosen dan mahasiswa yang resmi terdaftar pada seluruh perguruan tinggi di Jawa dan Sulawesi, baik perguruan tinggi negeri PTN dan perguruan tinggi swasta PTS. Berdasarkan peraturan terbaru Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti sebagaimana tercantum dalam tanggal 7 April 2020 bahwa rasio antara jumlah dosen dan mahasiswa maksimal 160 untuk jenjang Strata-1 S1 dan diploma. Sedang untuk jenjang Strata-2 S2 akademik 120, jenjang S2 terapan 130, dan jenjang S3 1 analisis data statistik yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS Tahun 2020 menunjukkan, rasio dosen mahasiswa di Jawa adalah 1 30, sedangkan di Sulawesi 123. Kedua rasio tersebut tidak menabrak batas maksimal rasio yang ditetapkan kemenristekdikti yaitu 160. Mendapatkan DataPemetaan dimulai dengan mencari data terbaru jumlah mahasiswa dan dosen perguruan tinggi berdasarkan provinsi di Indonesia. Caranya, buka peramban browser Google Chrome dan lakukan pencarian dengan cara, ketik kata kunci “jumlah perguruan tinggi menurut provinsi 2020” tanpa tanda kutip, yang hasilnya seperti tampilan berikut iniGambar 1 tampilan halaman pencarian GooglePada hasil pencarian tersebut, klik tautan yang akan membawa pada laman website resmi Badan Pusat Statistik. Dataset yang ditampilkan pada halaman satu BPS merupakan data semester ganjil 2018 dan 2019, yang diambil oleh BPS pada Desember 2018 dan Desember 2019 dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi PDDikti. Hasilnya seperti tampilan di bawah iniGambar 2 Tampilan halaman website tautan terbuka, perhatikan tiga kotak menu di bagian kanan atas judul “kembali”, “unggul”, “json”, klik menu “unggul” excel, untuk mendownload file dalam format excel. Setelah proses download selesai, buka Google Drive dan upload file excel yang sudah didownload. Caranya, klik menu “Baru” yang berada di bawah logo Google Drive pada sudut kiri atas. Selanjutnya klik “upload file” dan pilih file excel yang sudah didownload. Tampilannya seperti di bawah ini Gambar 3 Tangkapan layar cara upload file excel ke Google DriveSetelah itu, simpan file tersebut dalam spreadsheet, caranya klik file, lanjutkan pilih “Save as Google Sheets”, maka akan muncul tampilan seperti di bawah iniGambar 4 Tangkapan layar tabel Jumlah Perguruan Tinggi, Jumlah Dosen dan Jumlah MahasiswaSetelah dataset sudah dalam format spreadsheet, langkah selanjutnya adalah buka sheets dan buat duplikasi file agar file asli tetap tersimpan utuh dengan cara klik “file” lalu klik “buat salinan”.Cleaning DataSelanjutnya dilakukan cleaning data pada sheets tersebut. Caranya, klik “data” pada menu sheets lalu pilih “saran pembersihan”, lalu klik “pangkas semua”, tampilannya seperti gambar berikut ini. Gambar 5 Tangkapan layar cara melakukan cleaning data Perhatikan sel-sel yang berisi angka-angka, jika masih terdapat angka rata kiri menandakan angka-angka masih terbaca teks atau string, bukan sebagai angka atau numerik sehingga tidak bisa dilakukan pengolahan data dengan formula dalam spreadsheet. Untuk mengubahnya, buat pilihan rentang sel lalu toolbar “edit” pada halaman sheets, kemudian klik “cari dan ganti”, kemudian klik kotak dialog “cari” dan isi spasi tanpa tanda kutip, selanjutnya pada klik kotak “ganti”, isi dengan angka “0” tanpa tanda kutip, kemudian klik “ganti semua”. Gambar 6 Tangkapan layar toolbar edit, cari dan gantiHasilnya akan seperti tampilan berikut iniGambar 7 Tangkapan layar tabel dataset jumlah perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa yang sudah dibersihkanData BPS ini menyajikan informasi perguruan tinggi yang tersebar di 37 provinsi se-Indonesia mencapai dengan dosen dan mahasiswa. Angka ini menunjukkan perbandingan rasio yaitu 1 dosen berbanding 28 mahasiswa 128. Hasil tersebut diperoleh dengan cara membagi jumlah mahasiswa dengan jumlah dosen, seperti pada tabel di bawah ini yaitu rumus =J38/G38. Gambar 8 Tangkapan layar menghitung rasio dosen mahasiswa di IndonesiaJumlah Perguruan Tinggi, Dosen, Mahasiswa di Jawa dan SulawesiSetelah kita memperoleh dataset yang bersih dan siap diolah, proses selanjutnya adalah melakukan pemilahan data Jawa dan Sulawesi. Caranya, pada tampilan sheets klik “data” kemudian klik “buat filter”. Di atas kolom nama provinsi terlihat ikon filter, klik ikon filter tersebut lalu pilih “filter menurut nilai”, lanjutkan pilih “kosongkan”. Selanjutnya pada kotak pencarian, ketik provinsi-provinsi yang ada di Jawa dan Sulawesi, misal masukkan kata kunci “Sulawesi” lalu beri centang nama provinsi tersebut, seperti tampilan di bawah ini Gambar 9 Tangkapan layar toolbar membuat filter berdasarkan provinsiUntuk mempertegas pengelompokkan Jawa-Sulawesi, bisa dibedakan dengan memberi warna berbeda pada rentang sel provinsi di Jawa dan Sulawesi. Hasilnya seperti tampilan di bawah iniGambar 10 Tangkapan layar tabel pengelompokkan provinsi di Jawa dan SulawesiAgar mudah dibaca, ubah tampilan format angka-angka pada sel sehingga tidak tampak bertumpuk. Caranya, pilih rentang sel kemudian klik “format” lalu klik “angka” yang menampilkan beberapa pilihan format, klik “.0 Selanjutnya, dilakukan penjumlahan pada kelompok provinsi di Jawa dan Sulawesi. Untuk memudahkan, pisahkan dengan baris kosong antara kelompok provinsi di Jawa dan Sulawesi. Kemudian, kolom yang tidak dijumlahkan seperti kolom PTN, PTS, Dosen PTN, PTS serta Mahasiswa PTN, PTS, disembunyikan terlebih dahulu. Caranya, buat rentang pada kolom tersebut, kemudian klik kanan dan pilih “sembunyikan”. Sehingga yang dijumlahkan adalah total PTN+PTS, total dosen PTN+PTS, dan total mahasiswa PTN+PTS. Gunakan fungsi SUM dengan rumus =sumsel;sel untuk melakukan penjumlahan pada kolom yang diinginkan, seperti di bawah iniGambar 11 Tangkapan layar fungsi SUM untuk mendapatkan jumlah sesuai area yang diinginkanHasilnya, jumlah mahasiswa di Jawa sebanyak dan jumlah dosennya Sedangkan di Sulawesi, memiliki jumlah mahasiswa sebanyak dan jumlah dosen sebagaimana tampilan tabel tangkapan layar berikut iniGambar 12 Tangkapan layar tabel jumlah perguruan tinggi, dosen, mahasiswa di Jawa dan SulawesiMenghitung Rasio Dosen - Mahasiswa Untuk mengetahui rasio dosen terhadap mahasiswa di Jawa dan Sulawesi, caranya membagi jumlah mahasiswa dengan jumlah dosen pada masing-masing kelompok. Untuk Jawa seperti pada tabel yang diolah, rumusnya =J20/G20. Dengan jumlah mahasiswa dan jumlah dosen maka pembagiannya adalah = 30 dibulatkan dari 29,588 seperti tangkapan layar tabel di bawah ini Gambar 13 Tangkapan layar tabel cara menghitung rasio dosen berbanding mahasiswa di JawaUntuk Sulawesi dengan jumlah mahasiswa dan jumlah dosen rumusnya =J42/G42 sehingga pembagiannya adalah = 23 dibulatkan dari 22,693, seperti terlihat tangkapan layar tabel berikut ini Gambar 14 Tangkapan layar tabel cara menghitung rasio dosen berbanding mahasiswa di SulawesiDengan demikian rasio dosen - mahasiswa di Jawa adalah 1 30, sedang di Sulawesi 123. Rasio 130 berarti 1 dosen berbanding dengan 30 mahasiswa, begitupun rasio 123 berarti 1 dosen berbanding 23 mahasiswa. Untuk menampilkan grafik perbandingan rasio dosen-mahasiswa di Jawa dan Sulawesi, caranya buat rentang khusus pada sel jumlah mahasiswa, jumlah dosen, dan rasionya, kemudian pilih menu “Sisipkan”, dan klik “diagram”, selanjutnya isi judul dan sesuaikan gaya tampilan diagram yang diinginkan. Hasilnya, terlihat seperti dalam gambar grafik di bawah ini Gambar 15 Grafik Perbandingan Rasio Dosen-Mahasiswa di Jawa dan SulawesiData hasil pemetaan ini selanjutnya dapat dikembangkan untuk memperluas jangkauan wilayah, dan melakukan analisis lebih komprehensif. Apalagi dataset ini belum menampilkan secara spesifik data jumlah mahasiswa dan dosen pada masing-masing jenjang pendidikan tinggi, mulai Diploma, S1, S2, dan ketersediaan dataset memberi peluang untuk analisis lanjutan dengan melakukan kolaborasi antar jurnalis atau pihak lain yang memiliki perhatian yang sama terhadap isu pendidikan. Para kolaborator dapat memanfaatkan Google Spreadsheet dan Google Dokumen untuk melakukan pengolahan data bersama yang praktis dan tersimpan secara Muannas Dosen Institut Daarul Qur'an, sumber dokumentasi idaquPernahkah kamu memperhatikan rasio jumlah dosen dengan mahasiswa yang ada di dalam kampusmu atau kampus lain? Menurut Undang-undang Pendidikan Tinggi Nomor 12/2012 serta Peraturan Pemerintah Nomor 4/2014 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi, menegaskan bahwa rasio dosen terhadap mahasiswa ideal, yakni 120 untuk eksakta dan 130 untuk ilmu tersebut merupakan jumlah yang ideal menurut pemerintah agar mengurangi beban kerja dosen dalam mengajar mahasiswa. Rasio ini sangat penting untuk dilakukan, sebab apabila rasio dosen dan mahasiswa terlalu jauh akan mengakibatkan turunnya kualitas pendidikan di kampus rasio sudah ideal maka akan ada manfaat yang bisa didapatkan oleh dosen, mahasiswa maupun perguruan tinggi itu sendiri. Berikut manfaatnya 1. Meningkatkan Pemahaman MahasiswaDengan jumlah rasio yang ideal, dosen bisa lebih fokus dan paham karakteristik mahasiswanya di kelas. Dosen tidak akan kesulitan dalam mengetahui progres dan tingkat pemahaman mahasiswa. Hal ini akan memudahkan dosen dalam menentukan metode pembelajaran dan bisa memaksimalkan transfer ilmu dari dosen kepada Memudahkan Dosen Melakukan MonitoringJumlah mahasiswa yang banyak dapat membuat dosen kehilangan fokus, sulit untuk mengingat mahasiswa mana yang membutuhkan bantuan dan mahasiswa mana yang sudah Meningkatkan Prestasi Akademik MahasiswaJika kegiatan belajar mengajar sudah maksimal, maka secara otomatis hal ini akan meningkatkan prestasi akademik. Dengan begitu para mahasiswa akan bisa berprestasi di kancah nasional maupun manfaat yang bisa dicapai dengan adanya rasio ideal antara dosen dengan mahasiswa. Di Institut Daarul Qur’an jumlah dosen tetap yang ada berjumlah 60 dosen, apabila menghitung rasio ideal dosen dengan mahasiswa maka sekarang Idaqu siap menampung hingga mahasiswa. Tunggu apalagi segera daftarkan diri kamu saat ini klik JAKARTA, - Menteri Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Menristek Dikti Muhammad Nasir menegaskan bahwa kementeriannya akan terus memperketat pengawasan terhadap semua perguruan tinggi di Indonesia. "Semua perguruan tinggi kami monitoring dengan ketat. Saya melihat masih ada perguruan tinggi yang memiliki rasio dosen dan mahasiswa lebih dari satu banding 100, bahkan ada yang satu banding 750," kata Nasir, seusai membuka pameran sains dan teknologi Indonesia-Jerman di Jakarta, Senin 5/10/2015. Pengawasan semacam itu, menurut dia, demi sistem pembelajaran yang lebih baik dan mencapai rasio ideal antara jumlah dosen dan mahasiswa. Berdasarkan Peraturan Menteri, menurut dia, perbandingan jumlah ideal dosen dengan mahasiswanya di perguruan tinggi swasta adalah satu banding 30 130 untuk mata kuliah eksakta dan satu banding 45 145 untuk sosial. Sementara itu, untuk perguruan tinggi negeri perbandingan dosen dengan mahasiswanya adalah 120 untuk eksakta dan 130 untuk ilmu sosial. Nasir mengimbau, agar semua perguruan tinggi di Indonesia, terutama swasta, memberikan data lengkap jumlah dosen dan mahasiswa yang dimilikinya. "Kalau tidak ada, lebih baik tidak usah terima mahasiswa baru," ujarnya. Terkait sanksi perguruan tinggi yang melanggar ketentuan, Nasir menambahkan, pihaknya tidak langsung menghentikan operasional kampus. Sebab, kampus terlebih dahulu akan dikarantina sebagai kesempatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan, salah satunya menyeimbangkan jumlah dosen dengan mahasiswa. sumber

cara menghitung rasio dosen dan mahasiswa