Jadiberdasarkan ayat di atas, diri kita sesungguhnya terbagi dua: 1. Diri Zahir yaitu diri yang dapat dilihat oleh mata dan dapat diraba oleh tangan. 2. Diri batin yaitu yang tidak dapat dipandang oleh mata dan tidak dapat diraba oleh tangan, tetapi dapat dirasakan oleh mata hati. Adapun dalil mengenai terbaginya diri manusia
1 Al-Laum Artinya Mencela 2. Al-Hawa Artinya Bersenang-Senang 3. Al-Makr Artinya Menipu 4. Al-'Ujb Artinya Bangga Diri 5. Al-Ghibah Artinya Mengumpat 6. Ar-Riya' Artinya Pamer Amal (Riyak) 7. Az-Zhulm Artinya Zalim 8. Al-Kidzb Artinya Dusta 9. Al-Ghoflah Artinya Lupa.
3 Tidak memiliki banyak teman. Sering kali intoleransi dibangun karena seseorang tidak mengenal atau mengetahui banyak hal. Kita bisa memperbanyak teman yang memiliki karakter berbeda. Sehingga adanya mereka dengan beragam karakter bisa membuat kita lebih mengerti seperti apa pemikiran orang lain.
Berikutini adalah titik lemah pada tubuh yang bisa dimanfaatkan untuk mengalihkan perhatian pelaku kejahatan. 1. Ulu Hati Chamroenrak Ulu hati terletak di bawah dada tulang taju pedang tepat di tengah badan. Bagian ini biasa disebut juga dengan solar plexus.
26Juni 2020. 7 Titik Kelemahan Jin yang Perlu Diketahui Manusia Agar Tak Lagi Takut - Jika mendengar nama jin atau setan yang adalah makhluk halus, maka kebanyakan orang akan berpikir bahwa mereka adalah golongan yang kuat dan menakutkan. Oleh karena itu, sudah sangat lazim manusia untuk takut dengan golongan jin.
Nah berikut adalah 5 hal yang tadinya rahasia pribadi bisa menjadi rahasia umum karena tanpa sadar diceritakan kepada orang lain. Apa saja? Simak, yuk! 1. Aib orang Pexels/Tirachard Kumtanom Sekarang teknologi sudah canggih. Beragam media sosial yang terpampang di layar smartphone, membuat jari tak bisa berhenti untuk memainkannya.
. Kejahatan bisa terjadi dimana, kapan, dan menimpa siapa saja. Maka dari itu kita perlu waspada dan hati-hati serta tidak lupa membekali diri. Salah satu bekal diri yang penting adalah dengan pengetahuan dasar untuk melindungi diri. Perlindungan diri berguna agar ketika di situasi genting, kita tahu apa yang harus dilakukan. Salah satu cara mempertahankan diri dalam keadaan terancam ialah dengan menyerang titik lemah pelaku untuk melarikan diri. Dengan diserang titik lemahnya, seorang pelaku akan kehilangan fokus sehingga memberikan kita jeda waktu krusial untuk lari. Berikut ini adalah titik lemah pada tubuh yang bisa dimanfaatkan untuk mengalihkan perhatian pelaku Ulu ChamroenrakUlu hati terletak di bawah dada tulang taju pedang tepat di tengah badan. Bagian ini biasa disebut juga dengan solar plexus. Yang membuat ulu hati menjadi area sensitif adalah karena disana terdiri atas banyak susunan saraf. Selain itu di ulu hati juga terdapat diafragma yang membantu pernafasan. Ketika ulu hati terpukul, difragma akan menjadi kaku dan menjadikan seseorang sulit bernafas dan memberikan efek mual dan muntah. Pukulan dengan kepalan tangan atau tendangan efektif untuk membuat pelaku kejahatan kesakitan dan memberi kita waktu untuk ambil langkah seribu. 2. bisa menjadi sasaran melemahkan lawan yang posisinya dekat dengan kita. Hidung merupakan susunan tulang rawan lunak yang mudah patah saat dipukul. Ketika hal itu terjadi, biasanya akan menimbulkan perdarahan dan rasa nyeri yang lumayan menyakitkan. Rasa sakit itu akan membuat pelaku lemah dan melepaskan tidak asing lagi bahwa kemaluan merupakan area sensitif yang menjadi bagian terlemah manusia. Bagian tersebut terdiri atas banyak saraf yang apabila dipukul tidak hanya membuat pelaku kesakitan, bahkan juga bisa kehilangan kesadaran beberapa saat. Pukulan di bagian kemaluan bisa dilakukan dengan tendangan, atau dengkulan dari bagian bawah. Baca Juga Jago Bela Diri, Inilah 6 Film Terbaik dari Aktor Donnie Yen 4. Tepi tepi leher merupakan area yang sensitif karena di area tersebut terdapat pembuluh darah leher dan arteri karotid. Menyerang bagian ini, membuat pelaku terkejut dan kesakitan karena aliran darah terganggu. Gunakan tepi tangan ketika ingin menyerang bagian ini. Tetapi tetap harus hati-hati, karena jika serangan berlebihan bisa menyebabkan akibat yang dipukul di dagu atau lebih tepatnya rahang bawah, kepala akan terasa berputar. Ada susunan saraf di dagu yang berkaitan langsung dengan otak. Beberapa detik saat kepala terasa berputar, otot dan cairan dalam kepala akan berusaha meredamnya. Ketika itu terjadi, pelaku akan kehilangan kesadaran sesaat dan merupakan saat yang tepat untuk Jakun D'AngonaJakun pada laki-laki atau ternggorok merupakan area yang tidak terlindungi oleh tulang. Menyerang bagian tersebut dapat menyebabkan sesak nafas. Bahkan dengan pukulan ringanpun, bagian ini akan menyebabkan sistem pernafasan seseorang terganggu beberapa detik. Waktu yang singkat tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyelamatkan diri. 7. menjadi rahasia umum, mata merupakan bagian tubuh yang lemah. Menyerang mata bisa mengunakan gerakan mencolok, meninju ataupun mencungkil. Selain memberikan efek sakit, menyerang mata juga bisa mengalihkan penglihatan pelaku dan memberi kita jeda waktu titik rawan tidak digunakan untuk melukai melainkan hanya untuk melemahkan lawan agar kita punya waktu untuk menyelamatkan diri. Membekali diri dengan pengetahuan dasar self defense perlu dilakukan agar kita bisa meminimalkan kemungkinan menjadi korban. Tetap waspada dimanapun dan kapanpun berada ya! Baca Juga Jadi Kuat dan Sehat, Ini 6 Manfaat Bela Diri bagi Kesehatan Dirimu IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Sebagai manusia kita terkadang melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak. Oleh karena itu sikap tahu diri perlu ditanamkan sejak masa identifikasi diri, tepatnya pada masa usia sekolah. Ada cara tertentu untuk menunjukkan rasa tahu diri kita tanpa harus merendahkan tidak ada yang lepas dari kritik, termasuk orang yang memberi kritik. Bisa jadi saat ini kitalah orang yang paling sering mengkritik namun di suatu saat nanti diberi masukkan oleh orang lain. Terima saja ya!Tidak menghakimi saat menemukan kesalahanKebanyakan orang mudah menghakimi saat menemukan kesalahan yang memang dilakukan oleh kita sendiri. Tetapi, sadarilah jika kamu mendapati temanmu yang salah sementara kamu memilih bersikap biasa saja itu sudah sangat menenangkan. Bisa jadi nanti kamu yang berbuat yang baik atau diamHampir sama seperti poin sebelumnya, tetapi perilaku ini harus dapat kita terapkan kapan saja dan di mana saja. Kita tidak pernah tahu kalimat mana yang membuat orang lain sakit hati karena ucapan sendiri. Jangan melakukan hal kepada orang lain yang kamu sendiri tidak mau mengalaminya ya!Menyapa duluan saat berpapasanIni sebenarnya hal sepele. Tetapi bagi orang lain mendapat sapaan hangat ketika berpapasan sudah merupakan suatu kebahagiaan sendiri. Artinya kamu menghargai kehadiran orang lain, tentunya temanmu merasakan sikap respek yang kamu lakukan.
Cakra Adalah – Apakah Grameds pernah mendengar istilah “cakra” yang biasanya berkaitan dengan filsafat yoga? Pembahasan cakra ini jarang muncul sebab tidak semua orang memahami makna yoga sebenarnya. Terlebih lagi, orang-orang yang mengikuti kelas yoga atau membaca buku-buku tentang filsafat yoga itu tidaklah banyak. Bahkan tak jarang, istilah cakra sering dianggap sebagai bagian dari pendalaman suatu ilmu yang tidak semua orang dapat mengikutinya. Yap, pembahasan mengenai cakra kurang lebih berpusat pada filsafat agama Hindu yang diartikan sebagai pusat energi metafisik dalam tubuh setiap manusia. Jadi dapat disebut bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini memiliki cakra masing-masing, hanya saja tidak tahu cara “mengeluarkannya”. Lantas, apa sih sebenarnya cakra itu? Apa struktur dan jenis-jenis dari cakra? Apa saja pula cakra dasar yang ada dalam tubuh manusia itu? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Apa Itu Cakra?Dimana Letak Cakra?Jenis-Jenis Cakra1. Cakra Utama Cakra Mayor2. Cakra Biasa Cakra Super Minor3. Cakra MinorFungsi Cakra1. Sebagai Tempat Menampung Energi2. Sebagai Tempat Keluarnya Sumber Energi3. Sebagai Penggerak EnergiStruktur Cakra1. Selaput Tipis Cakra Filtera Filter Energi Ke Dalamb Filter Energi Ke Luar2. Dinding Cakra3. Inti Cakraa Cakra Minorb Cakra Super Minorc Cakra MinorMengenal 7 Cakra Utama1. Cakra Mahkota Sahasrara2. Cakra Mata Ketiga Ajna3. Cakra Tenggorokan Vishuddha4. Cakra Jantung Anahata5. Cakra Pusar Manipura7. Cakra Dasar Muladhara Apa Itu Cakra? Pada dasarnya, setiap tubuh manusia itu memiliki pusat-pusat energi yang disebut dengan cakra. Istilah “cakra” ini berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti roda’ atau lingkaran’. Yap, bentuk cakra apabila dilihat tampak seperti sebuah roda yang berputar. Gambaran roda ini juga muncul karena cakra sebenarnya terdiri atas beberapa lembar “daun” jumlahnya bervariasi pada setiap cakra di dalam diri manusia yang berputar. Umumnya, jumlah dari cakra yang ada di seluruh lapisan tubuh manusia adalah 365 buah dan kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, yakni cakra utama, cakra biasa, dan cakra mini. Maka dari itu, istilah cakra ini sering merujuk pada makna “Roda Kehidupan”. Sementara itu, jika berkaitan dengan filsafat Hinduisme, cakra dianggap sebagai pusat energi metafisik dan/atau biofisis yang ada di dalam diri setiap manusia. Keberadaan cakra selalu dikaitkan dengan aura. Sama halnya dengan sidik jari, aura pada setiap manusia itu juga berbeda-beda dan bersifat unik. Sedikit trivia saja nih, aura secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah getaran energi yang menyelubungi seluruh tubuh manusia. Jika tubuh manusia diibaratkan sebagai planet bumi, maka aura ini adalah lapisan atmosfernya. Aura juga memiliki lapisan sama halnya dengan lapisan atmosfer yakni lapisan astral, mental, dan spiritual. Lantas, apa hubungan antara cakra dengan aura? Nah, cakra dapat dianggap sebagai generator alias “alat pembangkit” yang menghasilkan getaran-getaran untuk membentuk suatu aura dalam diri manusia. Pembahasan ini mengacu pada pernyataan bahwa dalam tubuh manusia dipercaya memiliki sebuah medan energi yang luar biasa. Medan energi ini muncul karena adanya gravitasi bumi yang kemudian diserap oleh manusia ke dalam tubuh fisiknya. Melalui hal itulah, manusia dapat memancarkan gelombang elektromagnetik, hanya saja tidak semua orang dapat melihatnya. Dimana Letak Cakra? Pertanyaan ini akan sering muncul terutama oleh mereka yang baru belajar tentang cakra. Cakra yang berada di dalam tubuh fisik ini tidak dapat terlihat dengan mata telanjang, apalagi jika tubuh manusia dibedah, tetap tidak akan menemukan letak cakra. Hal tersebut karena, cakra terletak pada tubuh bioplasmik. Tubuh bioplasmik adalah suatu cetakan tubuh fisik manusia yang benar-benar menyerupai tubuh fisik. Ada bagian kepala, lengan, kaki, badan, dan lainnya. Disebut “bio” karena memang keberadaannya hidup’, dan “plasmik” karena berasal dari istilah plasma’. Istilah plasma’ ini berbeda ya dengan istilah pada plasma darah. Istilah plasma’ ini merujuk pada penyebutan bahan’ ke-4 dalam pembentukan suatu unsur fisika, selain padat, cair, dan gas. Wujud tubuh bioplasmik itulah yang muncul ke permukaan tubuh fisik manusia dan disebut dengan aura. Sebelumnya, telah dijelaskan secara singkat bahwa cakra itu memiliki 3 kelompok, yakni cakra utama, cakra biasa, dan cakra mini. Nah, berikut adalah pembahasannya. 1. Cakra Utama Cakra Mayor Yakni suatu cakra yang memiliki sumber energi di dalamnya. Dapat disebut sebagai cakra penggerak energi sehingga karakteristiknya pun berbeda dari 2 kelompok lainnya. Dalam cakra utama ini, memuat 7 karakter yakni Cakra Dasar Muladhara memiliki energi yang sangat lembut dengan garis energi yang besar dan tidak putus-putus. Hal ini sebagai penggambaran dari konsep energi roh. Cakra Sex Swadisthan memiliki energi yang hampir mirip dengan Cakra Dasar, hanya saja besaran energinya lebih kecil. Hal ini sebagai penggambaran dari konsep energi jiwa. Cakra Solar Manipura memiliki energi yang jika dilihat seperti grafik rumput. Hal ini sebagai penggambaran dari konsep energi fisik manusia. Cakra Jantung Anahata memiliki energi yang sangat kompleks. Hal ini sebagai penggambaran dari konsep energi Illahi. Cakra Tenggorokan Visuddhi berupa kesadaran jiwa. Cakra Ajna berupa kesadaran alam semesta. Cakra Mahkota Sahasrara berupa kesadaran Illahi. 2. Cakra Biasa Cakra Super Minor Yakni cakra yang mengiringi Cakra Mayor. Biasanya, memiliki “spesialisasi” sebagai pendukung dari Cakra Mayor supaya dapat berguna sebagaimana mestinya. 3. Cakra Minor Yakni cakra yang berada di sekujur tubuh manusia dan berperan sebagai penguat dari Cakra Mayor. Maka dari itu, jenis cakra ini akan mengalirkan energi-energinya ke nadi manusia maupun energi keluar dari atau ke dalam tubuh. Fungsi Cakra Bagi penganut agama Hindu atau yang kerap mempelajari filsafat yoga, pasti mengetahui apa saja fungsi dari cakra yang ada di dalam tubuh setiap manusia. Berikut ini beberapa fungsi dari cakra. 1. Sebagai Tempat Menampung Energi Yap, cakra dapat berfungsi sebagai penampung energi, baik energi dalam diri maupun energi dari luar diri alam semesta. Cakra memiliki kemampuan yang begitu besar untuk menampung energi, tetapi tetap ada batasan-batasannya. Batasan-batasan ini disebabkan oleh seberapa besarnya cakra yang dimiliki oleh setiap manusia. Konsep fungsi cakra sebagai tempat menampung energi ini selaras dengan jenis-jenis cakra, yakni Cakra Mayor, menampung energi yang bertujuan untuk memupuk kekuatan yang memang ada di dalamnya. Cakra Super Minor, menampung energi yang dapat memberdayakan fungsi cakra supaya optimal. Cakra Minor, menampung energi untuk memperlancar proses mengalirnya energi melewati nadi manusia. 2. Sebagai Tempat Keluarnya Sumber Energi Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa cakra yang menjadi sumber energi adalah Cakra Mayor. Maka dari itu, untuk “mengaktifkan” energi yang ada di dalam Cakra Mayor, seseorang tersebut harus menggunakan Cakra Mayor sebagai pusat energinya. Sebagai sumber energi, maka setiap cakra akan memiliki jenis energi yang berbeda-beda alias menyesuaikan pada konsep masing-masing cakra. 3. Sebagai Penggerak Energi Selain berfungsi sebagai tempat menampung energi dan tempat keluarnya sumber energi, cakra juga dapat berguna sebagai penggerak energi pada antar cakra. Biasanya terjadi dari Cakra Mayor ke Cakra Minor. Pergerakan energi ini ditentukan oleh bagaimana gerak dan arah putar cakra. Struktur Cakra Secara umum, cakra yang ada di dalam tubuh manusia itu memiliki beberapa bagian dan setiap bagiannya pun terdapat fungsi masing-masing. 1. Selaput Tipis Cakra Filter Bagian filter cakra ini berada di paling atas dan berguna untuk menyaring energi positif maupun energi negatif. Setiap cakra umumnya akan memiliki 2 filter energi yang masing-masingnya berfungsi secara berbeda, baik untuk masuknya energi atau keluarnya energi. a Filter Energi Ke Dalam Pada filter ini akan berfungsi untuk menyaring energi yang datang dari luar, sehingga “kotoran” energi yang datang dari luar tidak akan mengotori cakra. Filter ini memiliki arus satu arah saja, yakni hanya menyalurkan energi dari luar menuju ke dalam cakra. Maka dari itu, energi yang masuk ke cakra hanyalah energ positif saja. b Filter Energi Ke Luar Pada filter ini, akan berfungsi sebagai penyaring energi yang berasal dari dalam menuju ke luar. Hal ini supaya energi dari dalam tidak akan keluar. Akibatnya, sering terjadi blocking energi. 2. Dinding Cakra Selanjutnya pada bagian dinding cakra akan berfungsi untuk menahan atau menampung energi di dalam cakra. Maka dari itu, semakin besar bentuk cakra dalam diri kita, maka dinding cakra-nya pun akan semakin menipis atau bahkan tidak kelihatan, tetapi justru lebih elastis. 3. Inti Cakra Hampir selaras dengan jenis-jenis cakra, pada bagian inti cakra ini juga memuat Cakra Minor, Cakra Super Minor, dan Cakra Minor. a Cakra Minor Dalam bagian inti yang satu ini tidak hanya berfungsi sebagai “katup” energi yang berhubungan sumber energi saja, tetapi juga dapat digunakan sebagai alas atau sekat antara energi yang berada di dalam cakra dengan sumber energi. Nah, untuk membuka dan menutup bagian ini adalah dengan meditasi. b Cakra Super Minor Berupa sekat antara ruang energi super minor dengan Cakra Mayor. c Cakra Minor Bagian ini dapat berfungsi sebagai alas atau penutup di bagian bawah cakra. Mengenal 7 Cakra Utama Keberadaan cakra ini diyakini memiliki 365 titik yang ada di dalam tubuh manusia, hanya saja jumlah cakra mayornya ada 7 saja. Tujuh cakra utama tersebut sudah dianggap mampu mewakili keberadaan ratusan cakra yang menyebar di titik meridian tubuh manusia. Titik meridian ini kerap disebut sebagai akupuntur. 1. Cakra Mahkota Sahasrara Cakra ini dapat disebut sebagai pusat masuknya energi Illahi ke seluruh lapisan tubuh dan kesadaran manusia. Seseorang yang memiliki cakra ini nantinya dapat berkembang secara sempurna sehingga akan banyak mengetahui rahasia alam. Keberadaan cakra ini harus dijaga tetap bersih supaya dapat terus menerima energi spiritual. Jika cakra mahkota ini terbuka secara lebar, maka seseorang dapat melakukan perjalanan astral dengan mudah. Itulah mengapa, keberadaannya akan selalu berkaitan dengan energi spiritualis. Warna Violet Posisi di sisi bagian atas kepala, daerah otak dan sistem saraf ubun-ubun. Elemen pemikiran Tanda astro Capricorn, Pisces Kelenjar Pineal aktif selaras dengan pituitary Organ Cerebral cortex, central nervous system Fungsi Integrasi dan Pemahaman Disfungsi depresi, mengasingkan diri, ketidakmampuan untuk belajar dan mengerti 2. Cakra Mata Ketiga Ajna Pada cakra Ajna ini dapat memberikan energi ke kedua mata, hidung, maupun kelenjar pituitary organ kecil di bawah otak. Cakra ini disebut demikian karena dapat berkembang secara aktif dan bersih, sehingga memberikan kewaskitaan clairvoyance alias kekuatan psikis. Selain kewaskitaan, cakra Ajna juga menjadi titik pada pemusatan dan pengatur dari cakra-cakra lainnya. Cakra Mata Ketiga akan selalu berkaitan dengan pengetahuan duniawi dan surgawi spiritual. Cakra Mata Ketiga terletak di antara kedua alis mata dan berwarna nila. Itulah mengapa cakra Ajna sangat mempengaruhi seluruh bagian dalam rongga kepala, termasuk panca indra. Pada pengetahuan duniawi, cakra ini berkenaan dengan daya kreativitas, intuisi, hingga ketajaman insting. Warna Biru indigo nila Posisi di antara kedua mata dahi/kening Elemen cahaya Tanda astro Sagitarius, Aquarius, Pisces Kelenjar Pituitary aktif selaras dengan pineal Organ mata Fungsi Penglihatan, intuisi, penyatuan Disfungsi sakit kepala, mimpi buruk, gangguan penglihatan 3. Cakra Tenggorokan Vishuddha Cakra Tenggorokan alias Vishuddha ini memiliki 16 lembar “daun” yang secara fisik dapat memberikan energi terutama pada kelenjar tiroid dan paratiroid. Apabila manusia memiliki kemampuan untuk berekspresi secara lisan, maka itu karena pengaruh dari cakra ini. Apabila cakra ini bersih, maka akan membuat seseorang mampu mengekspresikan seluruh hatinya secara baik. Sifat-sifat yang berkenaan dengan cara ini adalah kepasrahan, keberhasilan, kelimpahan & kesejahteraan serta pengembangan pengetahuan duniawi. Keberadaan cakra tenggorokan akan meningkatkan energi seseorang terutama dalam berinteraksi, berkomunikasi, hingga bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Sejatinya, cakra ini akan menjadi pusat pada kreativitas dan hubungan antar manusia. Warna Biru muda Posisi tenggorokan Elemen Ether Tanda astro Gemini, Taurus, Aquarius Kelenjar Thyroid dan Parathyroid Organ leher, bahu, lengan, tangan, telinga Fungsi komunikasi, energi ekspresif, kemauan untuk menyatukan simbol-simbol ke bentuk yang ideal kuasa dan tenaga untuk memilih Disfungsi problem thyroid gondok, masalah pendengaran, leher, dan kerongkongan 4. Cakra Jantung Anahata Dalam cakra jantung, terdapat 12 lembar “daun” yang tentunya penting dalam hal spiritual, terutama sebagai lambang cinta kasih dan penyembuhan. Secara fisik, cakra ini terletak di jantung dan kelenjar thymus. Keberadaan cakra jantung menjadi pusat dari seluruh perasaan halus, seperti adanya kasih sayang dan cinta kasih. Apabila seseorang memiliki cakra jantung dalam keadaan kotor, kecil, atau terhambat akan sesuatu, maka dirinya cenderung egois, fanatik, sombong, rakus, dan munafik. Sementara jika keadaan cakra jantung berkembang secara baik, maka dirinya akan penuh akan rasa cinta, kasih sayang, dan berempati kepada sesama manusia. Warna Hijau Posisi tengah dada Elemen Udara Tanda astro Leo, Libra Kelenjar Thymus Organ jantung, paru-paru, lengan, tangan Fungsi mencintai diri, mencintai orang lain, pemenuhan hajat hidup, energi mental, kesadaran dan penyembuhan Disfungsi gangguan jantung, asma, dan paru-paru 5. Cakra Pusar Manipura Cakra pusar ini memiliki 10 lembar “daun” dan berkaitan dalam upaya mempertahankan vitalitas seseorang. Maksud dari vitalitas seseorang adalah sifat-sifat yang membawa kecenderungan, seperti iri hati, rasa malu, tidak puas, murung, benci, dan takut akan rasa aman. Nah, seseorang yang memiliki cakra pusar yang bersih, maka dirinya akan dapat mengatasi hal-hal tersebut sehingga mampu mengubahnya menjadi hal-hal positif, misalnya rasa aman, gembira, puas, dan percaya diri. Warna Kuning Posisi pinggang, perut pusar/plexus solaris Elemen Api Tanda astro Leo, Sagitarius, Gemini Kelenjar pancreas, adrenals Organ perut, hati, kantong empedu Fungsi pertumbuhan, penyembuhan, menerima dan mengeluarkan energi, tenaga bagi kemauan, tenaga personal Disfungsi gangguan pencernaan, borok, kencing manis, hypoglycemia, gangguan hati, metabolisme yang menyebabkan kegemukan 6. Cakra Seks Svadhisthana Pada cakra seks terdapat 6 lembar “daun” dan berkaitan erat dengan cakra tenggorokan, terutama dalam hal kreativitas atau ide. Cakra seks juga berhubungan dengan reproduksi dan sangat mempengaruhi aktivitas seksual seseorang. Manusia yang memiliki cakra seks dalam keadaan bersih, maka pikirannya pun akan lebih positif dan percaya diri. Sebaliknya, jika cakra seks miliknya dalam keadaan kotor, maka akan menjadikannya sebagai sosok yang tidak peduli, kasar, dan pikirannya akan selalu negatif. Warna Jingga Posisi di bawah perut, abdomen pada tulang pelvis Elemen Air Tanda astro Cancer, Sagitarius, Scorpio Kelenjar ovarium, testicle Organ kandungan, alat kelamin, ginjal, kandung kemih, sistem sirkulasi Fungsi asimilasi, seksual, kesenangan, keinginan, gaya hidup yang memanjakan emosi. Disfungsi gangguan kandung kemih dan ginjal, gangguan alat kelamin dan problem seksual, gangguan pinggang. 7. Cakra Dasar Muladhara Cakra dasar ini terletak di antara anus dan kemaluan, sehingga perwakilan warnanya adalah merah. Keberadaan cakra ini sangat mempengaruhi kesehatan tulang belakang dan otot di tubuh manusia, tepatnya pada kelenjar perineum. Cakra dasar memiliki 4 lembar “daun” yang merupakan pusat energi dari tubuh fisik, kehidupan materi, dan keinginan untuk hidup. Melalui cakra ini, nantinya dapat memberikan energi pada harapan, optimisme, dan semangat hidup. Itulah mengapa jika cakra dasar dalam diri seseorang sangat aktif, maka dirinya akan penuh semangat dan motivasi. Sebaliknya, jika cakra dasar dalam dirinya kecil dan kotor, maka hidupnya akan bermalas-malasan, tanpa semangat, putus asa, bahkan memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri. Warna Merah Posisi di antara alat kelamin dan anus ujung tulang ekor Elemen Tanah Tanda astro Aries, Taurus, Scorpio, Capricorn Kelenjar adrenal dan suprarenal Organ paha, kaki, tulang, usus besar Fungsi survival, gaya hidup yang mengutamakan energi fisik Disfungsi konstipasi, wasir, kegendutan, penyakit pegal pada pinggang radang sendi, gangguan lutut, anorexia nervosa Nah, itulah ulasan mengenai apa itu cakra dan 7 cakra utama yang terdapat dalam diri setiap manusia. Apakah Grameds tertarik untuk mempelajari filsafat cakra ini lebih dalam? Baca Juga! Fungsi, Anatomi, dan Cara Kerja Pada Retina Mata Memahami Apa Itu Jati Diri Apa Itu Eccedentesiast? 15 Gerakan Yoga Untuk Pemula yang Patut Dicoba Sejarah, Makna, dan Tahapan Pada Hari Raya Waisak Pengertian, Sejarah, dan Urutan Acara Pada Debus Tokoh, Pandangan, dan Cabang Ilmu Filsafat 10+ Cara Menghilangkan Rasa Malas Pengertian, Sejarah, dan Cara Kerja Pasteurisasi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
DUNIA ITU DEKAT BAHKAN LEBIH DEKAT DARI MATA YANG BAGI HATI YANG KHUSYU DUNIA ITU TIADA, YANG DEKAT ITU AKHIRATNYA BAHKAN LEBIH DEKAT DARI HATI ITU SADAR KETIKA IA MENDEKAT SEMAKIN DEKAT SEMAKIN MEMBESAR DAN SEMAKIN AKU TAK SADARKAN DIRI SAMPAI KESADARANKU SIRNA DI TELAN alam Rahman 40 hari- Di otak 7 hari- Di tulang belakang 7 hari- Di sulbi wattaraib 7 hari- Di tulang dada 7 hari- Di jantung 7 hari- Di pusat 7 hari- Di Kalam 7 hariJumlah= 39 hari + 1 mi'rajMa'rifattullah= 40 hariDalam alam rahim ibu9 bulan 9 hari 9 jam 9 menit 9 detik- satu hari = HU- tiga hari = ALLAH- tujuh hari = INNALLAH- 4 bulan + 4 hari =ALLAHU AKBAR- 7 bulan + 7 hari =SUBHANALLAH- 8 bulan + 8 hari = ALHAMDULILLAH- 9 bulan + 9 hari = INNA ANNAAmanah sesungguhnya aku pembawa amanah Allah- 9 jam + 9 menit = MI'RAJ AWALSekedar Pemahaman "DIRI"1. NAFAS2. ANPAS3. TANAPAS4. NUPUSSesungguhnya bagaimana rupa JASMANI begitu jugalah rupa RUHANIManakala Nyawa itu adalah NAFAS Dan TANAPAS itu seperti ANPASMaka keempat itu berperingkat sampai kepada NUPUS...Dan NUPUS itu seperti rupa DzatManakala Dzat itu seperti rupa SIFAT Dan Sifat itu seperti rupa ASMA’ Dan Asma’ itu seperti rupa AF’AL.....Saling berpaut dan tak terpisahkanDan perkara diatas diakui oleh Allah seperti Firman-Nya melalui Hadits Qudsi ....AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SIFATI ILLA GHAIRI LIL LAHINSAN itu RahasiaKU dan AKU lah Rahasianya. SIFAT KU itu Sifatnya, tiada ada daripadaku melainkan Allah TaalaBarangsiapa mengenal akan BADAN-nya ia mengenal akan NYAWAnyaBarangsiapa mengenal akan Nyawanya ia akan mengenal akan SIRR-NyaBarangsiapa mengenal akan Sirrnya akan mengenal akan TUHANnya yang qadim adanyaKetahuilah ......Yang keluar dari hidung itu bernama NAFASYang bergerak dari hidung sampai kebawah leher dinamai ANPASYang bergerak dari bawah leher sampai ke hati dinamai TANAPASDan yang dinamai NUPUS itu didalam HATIItulah HAKIKAT NYAWA...[ Sumber dari FB ] About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.
Oleh Prof Nasruddin Umar, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah JAKARTA - Pembahasan titik dibawah huruf ba banyak dibahas didalam kitab-kitab tafsir Isyari dan kitab-kitab tasawuf. Menurut riwayat dari A-Hafiz ibn Sulaiman ibn Ibrahim al-Qun duzy, sesungguhnya seluruh ra hasia kitab-kitab samawi tersimpul di dalam Alquran. Rahasia keseluruhan Alquran tersimpul di dalam surah al-Fatihah, dan rahasia keseluruhan surah al-Fatihah tersimpul di dalam basmalah, dan rahasia basmalah terletak pada sebuah titik di bawah huruf ba di awal kalimat. Dalam kitab tafsir Isyari, penciptaan alam raya dihubungkan dengan sumpah pertama Allah dalam Alquran, yaitu Nun wa al-Qalam wa ma yasthurun Demi Pena dan apa yang dituliskannya. Di antara mereka ada yang memahami secara semiotik bahwa nun adalah botol tinta, dan al-qalam adalah pena penciptaan. Huruf pertama yang ditulis pena itu ialah satu titik yang kemudian disimbolkan di bawah huruf ba pa da lafaz bi ism Allah. Titik itu menjadi starting point terhadap tulisan pena itu. "Tidak gugur sehelai daun melainkan sudah tercatat di dalam Lauh Mahfuz". Hadis ini dihubungkan dengan pena suci itu. Kumpulan-kumpulan tulisan pena menjadi al-kitab dan menjadi hukum kauniyyah. Pena suci itu terus berjalan. Tulisan-tulisannya mustahil akan bisa dipahami semua oleh manusia, sebagaimana diisyaratkan dalam Alquran "Katakanlah Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhan-ku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat- kalimat Tuhanku meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu pula. QS al-Kahfi [18]109. Lebih dipertegas lagi di dalam ayat lain "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah kering nya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah." QS Luqman [31]27. Pembahasan rahasia titik di bawah huruf ba mengingatkan kita kepada penciptaan awal yang dikaitkan dengan teori dentuman awal the big bang oleh para filsuf Platonisme. Para filosof dan kalangan sufi mempunyai kesamaan logika bahwa asal-usul kejadian makrokosmos dan dengan sendiri-nya mikrokosmos berasal dari sebuah titik yang maha padat ciptaan Tuhan. Karena sedemikian padatnya maka kemudian mengalami ledakan dan partikel-partikel pecahannya kemudian mengalami pro ses pembesaran expanding universe yang dalam bahasa Al quran diistilah kan dengan wa inna la- musi'un lalu Kami me luas kannya QS al-Dzariyat [51]47. Partikel-partikel itu dihubungkan dengan galaksi bimasakti milky way dengan seluruh famili planet yang ada di dalam kawasannya. Dalam wacana tasawuf, partikel-partikel utama disebut dengan syajaratul baidha' yang menjadi asal-usul dari segala ciptaan. Ibnu 'Arabi menghubungkannya de- ngan entitas-entitas luar external entitiesal-a'yan al-kharijiyyah. Sebuah partikel yang mengalami proses pemadatan jika mencapai pun cak pemadatannya akan melahirkan ledakan. Sebaliknya sebuah partikel yang terus-menerus meng- alami pengembangan maka pada akhirnya juga akan meledak, seperti balon yang ditiupkan udara ke dalamnya, semakin banyak udara masuk semakin membengkak balon itu dan pada puncaknya juga akan terjadi ledakan. Jadi, ledakan bisa terjadi karena pemadatan dan ledakan bisa juga terjadi karena pengembangan. Perbedaan mendasar antara filsuf dan sufi ialah konsep asal-usul penciptaan alam semesta. Kalangan filsuf berpendapat bahwa asal-usul alam semesta universe ialah terjadi dengan sendirinya creatio ex nihilo meskipun kalangan filsuf lainnya tidak puas karena memang susah dinalar secara logika murni bagaimana ada sesuatu tanpa ada yang mengadakannya, bagaimana sebuah ciptaan creation bisa ter- cipta tanpa ada pencipta khaliq/ creator. Bagi para sufi , terjadinya al- a'yan al-kharijiyyah adalah kelanjutan dari ta'ayyun awwal, yaitu proses dari Ahadiyah ke Wahidiyyah. Yakni dari sisi Tuhan sebagai Sirr al-Asrar/the Secret of the Secred kemudian ingin mengenal diri- Nya lalu memperkenalkan diri-Nya melalui Sifat-sifat dan Nama-namanya. Sisi Tuhan yang pertama disebut Ahadiyyah dan sisi yang terakhir disebut Wahidiyyah supaya tidak bias lihat artikel terdahulu tentang Ahadiyyah dan Wahidiyyah dan al-A'yan al-Tsabitah. Sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT yang ada di dalam al-A'yan al-Tsabitah menuntut konsekuensi maka proses entitas terus berlanjut dan tidak hanya berhenti pada al- A'yan al-Tsabitah. Sulit memahami Allah sebagai Rabb dan Ilah tan pa marbub dan ma'luh yang menyembahnya. Sulit dipahami Tuhan seba- gai Maha Pencipta al-Khaliq tanpa makhluq. Sulit memahami Allah SWT Ma ha Pemberi al-Wahhab tanpa objek yang diberi mauhub, dan seterusnya. Konsekuensi inilah yang melahirkan alam semesta yang merupakan kelanjutan proses dari al-A'yan al-Tsabitah. Beda antara keduanya ialah al-A'yan al- Tsabitah, entitasnya permanen atau biasa disebut wajib al-wujud. Sedangkan, alam se mes ta, termasuk manusia, adalah enti tas baharu al-a'yan al-hawadits atau biasa disebut dengan mumkin al-wujud. Baik yang pertama maupun yang kedua, asal-usulnya terlacak dan jelas, semuanya dari Allah SWT. Allah SWT disebut Ibnu -rabi sebagai al-Haqq dan makhluk-Nya disebut al-khalq. Allahu a'lam. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Secrets are seductive, irresistible, provocative, and exciting. Secrecy involves the intentional concealment of information from others. Deception in the form of having secrets is deeply ingrained in human communication. [1] We could say that once a secret is unveiled, it is no longer a secret, but becomes, instead, a revelation. Some secrets involve anticipatory excitement and the expectation of being revealed, such as in the case of a surprise party, the sex of an unborn child, or a marriage proposal. Secrets that we expect to keep undisclosed usually involve situations that may result in negative judgment from others, such as those having to do with a perceived moral transgression. Infidelity tends to be prominent in that domain. Yet secrets may also involve situations where a stressful event or unusual circumstance, such as a serious illness, may lead the person involved to hide information from others. Secrets that may result in negative perceptions are held in place by shame and guilt. Shame motivates us to hide, but, at the same time, another aspect of the shame emotion that many people do not consider is that it urges us to restore broken bonds. [2] Given this mixed motivation, secrets may become ambivalently held, where the wish to hide coexists with an urgency to seek relief and connect with others by revealing information. A study exploring how emotions surrounding secrecy shape its experience found that secrets evoking shame, more so than guilt, are likely to intrude upon one’s thinking in irrelevant moments. [3] It is no wonder, then, that the impact of keeping secrets has been associated with mental stress and diminished physical health.[4] [5] Carrying a secret alone and without support can lead to rumination and is associated with decreased well-being, whereas the relief of revealing a secret, even anonymously, and receiving understanding, affirmation, forgiveness, or support by others is unburdening. [6] [7] Although some people can effectively keep their own and others’ secrets to themselves, there are times when holders of a secret may feel compelled to expose the content of what they are carrying. Secrets create a tension that seeks relief through participation. Young children, as well as adults, will often reveal a secret to another person, as though disclosure and shared concealment solidify a bond between them while mitigating the effects of secrecy. Unfortunately, such bonds are often broken when revelations are disclosed to others. Sharing a secret may negatively impact the person who receives the information, even though they may feel special or honored to be trusted. The transmission of secret information often has intense emotion as a travel companion. Along with the information, the emotions transmitted may also be taken on by the recipient of the revealed secret. Thus, a commitment to conceal secret information can be burdensome, evoke feelings of isolation, and conflict with needs for affiliation with others. [8] Having someone confide in you can have relational benefits, but it can also be a burden if your mind wanders toward revisiting the secret and attempts to problem-solve. [9] The emotional burden of concealing information for another person may have consequences mildly similar to those experienced by the owner of the secret. Perhaps before we tell a secret, we should be mindful of its potential effects on the recipient. References [1] Farber, Blanchard, M., Love, M. 2019. The nature, prevalence, and functions of lying and secret keeping Why do we do these things? In B. A. Faber, M. Blanchard, and M. Love, Secrets and lies in psychotherapy pp. 31-54. Washington, DC American Psychological Association. [2] Nathanson, D. 1992. Shame and pride Affects, sex, and the birth of the self. New York, NY Norton. [3] Slepian, M. L., Halevy, N., and Galinsky, 2019. The solitude of secrecy Thinking about secrets evokes goal conflict and feelings of fatigue. Personality and Social Psychology Bulletin, 45, 1129-1151. [4] Lane, D. J., and Wegner, D. M. 1995. The cognitive consequences of secrecy. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 237–253. [5] Cole, S. W., Kemeny, M. E., Taylor, S. E., & Visscher, 1996. Elevated physical health risk among gay men who conceal their homosexual identity. Health Psychology, 15, 243– 251. [6] Slepian, M. L., Camp, N. P., Masicampo, E. J. 2015. Exploring the secrecy burden Secrets, preoccupation, and perceptual judgments. Journal of Experimental Psychology, 144, 31-42. [7] Zhang, Z. and Dailey, R. M. 2018. Wanna hear a secret? The burden of secret concealment in personal relationships from the confidant's perspective. Journal of Relationships Research, 9. [8] Slepian, M. L., Greenaway, K. H. 2018. The benefits and burdens of keeping others' secrets. Journal of Experimental Social Psychology, 78, 220-232. [9] Slepian, M. L., Kirby, J. N., & Kalokerinos, E. K. 2019. Shame, Guilt, and Secrets on the Mind. Emotion. Advance online publication.
mengenal 7 titik rahasia diri